Senin, 26 Mei 2014

HIDROSFER --> SUNGAI & RAWA


 

HIDROSFER

Hidrosfer berasal dari kata hydro yang artinya air dan sphaira yang berarti lapisan.
 Jadi Hidrosfer adalah bagian dari lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Air menutupi hampir lebih dari 2/3 bumi kita termasuk didalamnya lautan, sungai, danau, rawa.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai Sungai dan Rawa
1. Sungai 
       Sungai merupakan bagian daratan yang lebih rendah dibandingkan dengan keadaan di sekitarnya sehingga menjadi tempat aliran air. 
      Sungai bermula dari sejumlah aliran-aliran air yang berasal dari mata air, pencarian gletser, atau sumber lain dari dalam gunung yang menjadi anak-anak sungai dan kemudian bergabung dengan aliran lain menjadi sebuah sistem sungai. 
    Berbagai istilah dari sungai diantaranya :
  • Hulu Sungai yaitu bagian air sungai yang berdekatan dengan titik tertinggi dari alur sungai.
  • Alur sungai yaitu bagian dari muka bumi yang selalu berisi air yang mengalir.
  • Daerah Aliran Sungai ( DAS), yaitu bagian dari muka bumi yang airnya  mengalir kedalam sungai yang bersangkutan.
  • Pinggir basah alur (wet surface), yaitu bagian dari pinggir alur sungai di bawah permukaan air. 
  • Pinggir kering alur, yaitu bagian alur sungai  di atas permukaan air.
  • Hilir Sungai, yaitu bagian alur sungai yang terdekat dengan muara sungai.
  • Muara Sungai, yaitu bagian akhir dari alur sungai sebagai akhir aliran sungai di danau atau laut.
  • Mata air, yaitu tempat air tanah keluar sebagai aliran permukaan.
  • Perkolasi, yaitu aliran air di dalam tanah dari lapisan tanah yang lebih tinggi ke lapisan tanah yang lebih rendah.
      Pada bagian hulu sungai yang termasuk pada daerah relatif tinggi dengan kemiringan yang masih curam arusnya akan sangat deras, banyak jeram serta membentuk lembah berbentuk V dan masih terdapat batuan bongkah yang besar dan runcing di daerah ini.
      Pada bagian tengah sungai ketika kondisi daerah agak landai, arus sungai tidak terlalu curam, lembahnya mulai melebar, tidak terlalu banyak jeram, juga terdapat erosi vertikal dan horizontal (mendatar) yang sudah hampir seimbang. Air sungai mengerosi bagian luar dari aliran dan meninggalkan pengendapan material pada bagian dalamnya, keadaan ini terus terjadi sehingga alur sungai yang semula lurus dapat menjadi berkelok-kelok yang disebut meander.
    Muara Sungai memiliki aliran air tenang dan membawa endapan sehingga terkadang terbebtuk sisa endapan yang disebut delta.
   Kemiringan aliran sungai yang curam mengakibatkan kecepatan aliran, tingkat erosi, dan daya angkut yang besar. Sifat erosi horizontal yang dominan juga mendukung terbentuknya sungai berkelok-kelok(meander), hingga terbentuk oxbow lake. Ketika sungai mencapai daerah yang sangat landai atau bagian hilir, arus air melambat dan sungai menjadi lebih dangkal dan lebar.

JENIS SUNGAI
berdasarkan sumber airnya :
  • Sungai hujan yaitu sungai yang bersumber pada air hujan. Sungai-sungai di Indonesia sebagian besar termasuk sungai hujan karena Indonesia termasuk negara tropis dengan curah hujan tinggi.
  • Sungai campuran yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan gletser, kemudian bagian tengah dan hilirnya bercampur dengan air hujan dan mata air. Contohnya : bagian hilir sungai Memberamo dan Digul.
  • Sungai gletsyer yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan gletser. Biasanya terdapat di daerah kutub dan pegunungan bersalju. Contohnya : bagian hulu sungai Memberamo (Papua).
berdasarkan  kesinambungan aliran airnya :
  • Sungai Permanen/Tetap adalah sungai yang airnya tetap mengalir sepanjang tahun tanpa dipengaruhi oleh perubahan musim, misalnya sungai-sungai di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
  • Sungai Episodik adalah sungai yang airnya berlimpah pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau, misalnya beberapa sungai di pulau Jawa.
  • Sungai Periodik adalah sungai yang airnya sangat tergantung pada musim yaitu pada musim kemarau sungai ini akan surut dan mengecil aliran airnya, sedangkan saat musim penghujan  tidak jarang airnya akan meluap dan banjir misalnya beberapa sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
berdasarkan struktur lapisan batuan tempat mengalirnya air :
  •  Sungai Konsekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan dareah yang dilaluinya.
  • Sungai Subsekuen adalah sungai yang mengalir tegak lurus pada sungai konsekuen.
  • Sungai Obsekuen adalah sungai yang alirannya berlawanan dengan anak sungai subsekuen.
  • Sungai Resekuen adalah sungai yang aliran airnya kebawaqh arahnya sama dengan sungai konsekuen yang asli.
  • Sungai Anteseden adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya. Setiap terjadi pengangkatan sungai tersebut berhasil mengikisnya.
  • Sungai Super Imposed adalah sungai yang mengalir di atas batu kristalin pada batuan sedimen yang datar atau di atas formasi alluvial.
  • Sungai Anaklinal adalah sungai anteseden yang mengalir di permukaan kemudian diangkat miring berlawanan dengan arah alirannya.
  • Sungai Reserved adalah sungai anaklinal yang sudah berubah arah alirannya untuk mendapatkan kondisi semula.
  • Sungai Epirognesia adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga mencapai batuan induk daerah yang dilaluinya.
Pola aliran sungai dipengaruhi oleh struktur geologi daerah yang dilaluinya. Macam-macam pola aliran sungai adalah sebagai berikut :
  • Radial adalah pola aliran sungai menyebar (sentripetal) yang terletak di daerah dataran tinggi.
  • Pinante adalah pola aliran sungai yang muara dan anak sungainya berbentuk sudut lancip.
  • Anular adalah pola aliran sungai semula radial sentrifugal, kemudian timbul sungai-sungai subsekuen yang sejajar.
  • Dendritik adalah pola aliran sungai yang arah alirannya tidak teratur biasanya terdapat di daerah pantai.
  • Rektangular adalah pola sungai yang alirannya melewati daerah patahan yang membentuk sudut siku-siku.
  • Trellis adalah pola aliran sungai yang menyirip daun dan memliki kombinasi antara sungai resekuen, obsekuen, dan konsekuen.
Proses sedimentasi yaitu proses terlepasnya material yang berasal dari batuan induk yang dipindahkan oleh aliran sungai kemudian diendapkan lagi di tempat lain. Endapan yang dihasilkan oleh proses sedimentasi berlapis-lapis. Macam-macam endapan yang terjadi pada aliran sungai :
  • Dataran banjir ( floodplain ) yaitu endapan pada dasar sungai dimana sungai tersebut sudah mencapai stadium dewasa.
  • Kerucut alluvial terjadi karena berkurangnya daya angkut yang disebabkan oleh perubahan gradien.
  • Gosong sungai terjadi pada sungai yang telah mengalami agradasi pada akhir musim hujan.
  • Kipas alluvial (alluvial fan) terjadi karena sungai mengalami perubahan gradien dari daerah pegunungan tiba-tiba mencapai dataran rendah.
  • Gosong delta adalah endapan yang dibentuk oleh anak sungai pada waktu bertemu induk sungai.
  • Gosong Meander adalah endapan yang berupa gisik terbentuk pada bagian dalam meander.
  • Tanggul alam (natural leeves) adalah pengendapan yang terjadi pada tepi sungai.
  • Endapan sungai liar yaitu endapan pada sungai yang alirannya berpindah-pindah dan tidak tetap. 
  • Delta adalah endapan yang terbentuk pada muara sungai karena mencapai tinggi dasar. (base level).
 Daerah Aliran Sungai ( DAS )
 
oPengertian
Aliran Sungai (DAS) ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.
Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah.
  Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.
  Masalah-masalah DAS di Indonesia
                     a.Banjir
                     b.Produktivitas tanah menurun
                     c.Pengendapan lumpur pada waduk
                     d.Saluran irigasi Proyek tenaga air
                     e.Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian      lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)
Daerah-daerah DAS
a.Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
b.Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktivitas penduduk.
c.Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.
o Macam-macam DAS
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
a. DAS gemuk : DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.
b. DAS kurus : DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Saat hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang terlalu hebat.

Bentuk-bentuk DAS
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
a.Bentuk Bulu Ayam : DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.
b.Bentuk Kipas : DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.
c.Bentuk parallel / Kombinasi : DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.
Pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu :
a.bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
b.bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
c.bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
 
 2. Rawa
  Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus – menerus atau musiman akibat drainase alamiah  yang terhambat serta mempunyai ciri – ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis.
  Rawa selalu digenangi air karena kekurangan saluran atau letaknya yang rendah, baik yang bersifat sementara maupun sepanjang waktu., sehingga pelepasan air dari lahan tersebut lambat. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk.
Klasifikasi Rawa
Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup
a)Rawa Swamp
 
Swamp merupakan daerah lahan bahan basah yang selalu digenangi oleh air. Pada umumnya daerah ini ditumbuhi flora seperti lumut, rumput – rumputan, semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon.
b) Rawa Marsh
 
Rawa jenis marsh merupakan daerah lahan basah (sama seperti swamp). Perbedaannya ada pada jenis flora yang hidup di daerah tersebut. Adapun jenis floranya seperti jenis lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan alang-alang.
c) Rawa Bog
 
Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, tetapi lahan bagian dalamnya penuh air (bersifat basah).
d) Rawa Pasang Surut
 
Rawa pasang surut merupakan rawa yang jumlah kandungan airnya selalu berubah-ubah (pasang-surut), hal ini dikarenakan oleh adanya pengaruh pasang surutnya air laut. Bakau adalah tanaman yang sering ada di daerah ini.
 Berdasarkan letaknya, rawa bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni:
a) Rawa Dataran Rendah
 
Rawa dataran rendah terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.
b) Rawa Dataran Tinggi
 
Rawa jenis ini terletak di daerah tinggi (daripada daerah disekitarnya) dan memiliki permukaan cekung. Sumber air rawa jenis ini berasal dari air hujan dan airnya tidak begitu asam.
c) Rawa Peralihan
 
Rawa jenis ini sebagian tanahnya bisa digunakan sebagai lahan pertanian.
  Berdasarkan proses terbentuknya
a) Rawa Pantai.
  Rawa pantai adalah jenis rawa yang terdapat di   pinggir pantai. Rawa ini selalu dipengaruhi oleh   pasang surut air laut. Pasang surut ini terjadi dua kali   dalam sehari sehingga terbentuklah rawa pantai.   ini banyak ditumbuhi oleh pohon bakau. 
b) Rawa Pinggiran.
  Terjadi akibat meluapnya air sungai. Rawa sungai ini   dapat juga terbentuk pada daerah bekas aliran yang   terpotong akibat proses meandering sungai.
c) Rawa Abadi.
  Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan   dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air hujan yang   dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran   yang berarti.
 Berdasarkan Sifat Airnya :

a) Rawa Air Tawar
 Rawa Air Tawar adalah rawa yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai.

b) Rawa Air Payau
 Rawa Air Payau adalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai menuju laut.

c) Rawa Air Asin 
Rawa Air Asin adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.
Berdasarkan keadaan airnya :

a) Rawa yang airnya selalu tergenang 
Adalah rawa yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerah-merahan.

b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang 
Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.
 Manfaat Rawa :
1. Sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak, misalnya bandeng dan udang. (perikanan)
2. Untuk sawah pasang surut. (persawahan)
3.
 Pembangkit listrik.
4.  Objek pariwisata.


 
 
 

1 komentar:

  1. The 10 best casinos in Las Vegas, NV - Mapyro
    Vegas has a long history of gambling and 강릉 출장안마 gambling entertainment. Its bustling gambling floors 광양 출장안마 offer some of 광명 출장마사지 the most famous, 당진 출장샵 most 수원 출장마사지 exciting and

    BalasHapus